Cara Membuat Oil Cooler Sendiri

Oil cooler adalah alat yang berfungsi untuk mendinginkan minyak atau pelumas yang dipakai pada sebuah mesin. Alat ini sangat penting untuk diperhatikan karena jika minyak atau pelumas terlalu panas, mesin akan cepat rusak. Biasanya, oil cooler dipasang pada mesin mobil, namun mesin lain juga bisa memiliki alat ini. Jika anda ingin membuat oil cooler sendiri, berikut adalah panduan yang bisa anda ikuti.

1. Tentukan Jenis Oil Cooler yang Diinginkan

Tentukan jenis oil cooler yang ingin digunakan. Ada dua jenis oil cooler yang umum dipakai, yaitu jenis plate dan jenis panas exchanger (heat exchanger). Jenis plate lebih efisien saat dipakai untuk mesin-mesin dengan daya yang besar. Jenis heat exchanger lebih efisien saat dipakai untuk mesin-mesin dengan daya yang kecil. Jika anda tidak yakin dengan jenis oil cooler yang tepat untuk mesin anda, sebaiknya anda berkonsultasi dahulu dengan ahli mesin.

2. Siapkan Material yang dibutuhkan

Setelah menentukan jenis oil cooler yang tepat, selanjutnya anda harus menyiapkan material yang dibutuhkan untuk membuat oil cooler. Material yang dibutuhkan berbeda-beda untuk tiap jenis oil cooler. Untuk jenis plate, anda membutuhkan plat dan segel. Sedangkan untuk jenis heat exchanger, anda membutuhkan pipa, konektor, dan segel. Jika anda belum terbiasa membuat oil cooler sendiri, disarankan untuk membeli kit oil cooler agar proses pembuatannya lebih mudah.

3. Buat Desain Oil Cooler

Setelah anda siapkan semua material yang dibutuhkan, berikutnya anda harus membuat desain oil cooler. Desain ini akan menentukan bagaimana bentuk dari oil cooler yang akan anda buat. Buatlah desain yang sesuai dengan spesifikasi mesin anda. Jika anda belum mahir dalam menggambar desain, anda bisa meminta bantuan ahli desain. Jangan lupa untuk mempertimbangkan bentuk dan ukuran oil cooler agar sesuai dengan kompartemen mesin anda.

4. Potong Plat dan Pipa sesuai Desain

Setelah desain oil cooler selesai, langkah selanjutnya adalah memotong plat dan pipa sesuai dengan desain yang telah dibuat. Pastikan bahwa anda telah memotongnya sesuai dengan desain, agar kemudian tidak ada kesalahan saat memasangnya. Untuk memotong plat, anda bisa menggunakan pisau atau tang. Sedangkan untuk memotong pipa, anda bisa menggunakan tang, mesin potong, atau laser cutting.

5. Pasang Plat dan Pipa

Setelah plat dan pipa dipotong, selanjutnya anda harus memasangnya. Pasang plat dan pipa sesuai dengan desain yang telah dibuat. Pasang plat dengan menggunakan segel. Sedangkan untuk pipa, anda harus menyambungkan kedua ujungnya dengan menggunakan konektor. Pastikan bahwa anda telah memasangnya dengan benar agar oil cooler dapat berfungsi dengan baik.

6. Tes Oil Cooler

Setelah oil cooler selesai dipasang, selanjutnya anda harus melakukan tes terhadap oil cooler. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa oil cooler yang anda buat dapat berfungsi dengan baik. Cara yang paling mudah adalah dengan memasang oil cooler di mesin dan mengoperasikannya. Jika oil cooler berfungsi dengan baik, maka mesin akan mampu menjaga suhu minyaknya pada kondisi yang normal. Namun jika mesin tidak mampu menjaga suhu minyaknya, berarti anda harus memeriksa oil cooler lebih lanjut.

7. Simpan Oil Cooler

Setelah tes oil cooler berhasil dilakukan, selanjutnya anda harus menyimpan oil cooler yang telah jadi. Pastikan bahwa anda telah menyimpan oil cooler di tempat yang bersih dan aman. Jika anda tidak menggunakannya, sebaiknya anda tutup oil cooler dengan plastik agar tidak terkena debu atau kotoran. Dengan begitu, anda bisa menggunakannya lagi saat diperlukan.

Kesimpulan

Membuat oil cooler sendiri dapat lebih menghemat biaya dibanding membelinya di toko.

Cara Membuat Oil Cooler Sendiri