Bagaimanakah Tata Cara Penulisan Nama Ilmiah?

Nama ilmiah adalah sebuah sistem penamaan yang digunakan untuk menamai setiap spesies organisme hidup. Nama ilmiah ini biasanya berasal dari bahasa Latin atau Yunani, karena kedua bahasa ini memiliki sejarah panjang dan adanya ilmu pengetahuan yang berkembang. Nama ilmiah juga membantu para ilmuwan untuk mengidentifikasi setiap spesies dengan lebih mudah. Namun, menulis nama ilmiah yang benar dapat sedikit membingungkan bagi yang belum terbiasa melakukannya. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tata cara penulisan nama ilmiah yang perlu Anda ketahui.

1. Nama Gagasan

Setiap spesies organisme memiliki nama ilmiah yang terdiri dari dua bagian, yaitu nama generik dan nama spesifik. Nama generik adalah nama umum yang mengacu pada genus atau kelompok spesies yang sama. Nama spesifik adalah nama yang digunakan untuk menggambarkan variasi dari genus tersebut. Keduanya akan diterjemahkan dari bahasa Latin atau Yunani, dan akan ditulis dengan huruf kapital untuk nama generik dan dengan huruf kecil untuk nama spesifik. Contohnya, spesies kucing domestik memiliki nama ilmiah Felis catus.

2. Nama Penulis

Setelah nama generik dan spesifik, maka akan ada nama penulis yang ditambahkan. Nama penulis adalah nama orang yang pertama kali menjelaskan spesies tersebut. Nama penulis ini disertakan di belakang nama ilmiah, disertai tahun dimana spesies tersebut dijelaskan. Contohnya, Felis catus Linnaeus, 1758. Hal ini membantu para ilmuwan untuk mengetahui siapa orang yang pertama kali menemukan spesies tersebut.

3. Nama Subspesies

Beberapa spesies juga memiliki subspesies yang berbeda. Subspesies adalah spesies yang berbeda dari spesies utama, tetapi masih termasuk dalam kelompok yang sama. Subspesies ini akan ditambahkan setelah nama ilmiah dan nama penulis. Contohnya, untuk kucing domestik, ada subspesies Felis catus silvestris. Jadi, nama ilmiah lengkapnya adalah Felis catus silvestris Linnaeus, 1758.

4. Nama Varietas

Selain subspesies, spesies juga dapat memiliki varietas. Varietas adalah spesies yang berbeda dari spesies utama, tetapi masih memiliki karakteristik yang sama. Varietas ini akan ditambahkan setelah nama ilmiah dan nama penulis. Contohnya, untuk kucing domestik, ada varietas Felis catus domesticus. Jadi, nama ilmiah lengkapnya adalah Felis catus domesticus Linnaeus, 1758.

5. Nama Subvarietas

Beberapa spesies juga memiliki subvarietas. Subvarietas adalah spesies yang berbeda dari varietas utama, tetapi masih memiliki karakteristik yang sama. Subvarietas ini akan ditambahkan setelah nama ilmiah, nama penulis, dan nama varietas. Contohnya, untuk kucing domestik, ada subvarietas Felis catus domesticus albino. Jadi, nama ilmiah lengkapnya adalah Felis catus domesticus albino Linnaeus, 1758.

6. Nama Kultivar

Beberapa spesies juga memiliki nama kultivar. Kultivar adalah varian dari spesies yang telah disilangkan, dimodifikasi, atau dibudidayakan oleh manusia. Kultivar ini juga akan ditambahkan setelah nama ilmiah, nama penulis, dan nama varietas. Contohnya, untuk kucing domestik, ada kultivar Felis catus domesticus calico. Jadi, nama ilmiah lengkapnya adalah Felis catus domesticus calico Linnaeus, 1758.

7. Nama Populasi

Beberapa spesies juga memiliki populasi yang berbeda. Populasi adalah kelompok spesies yang berbeda, tetapi masih termasuk dalam genus yang sama. Populasi ini akan ditambahkan setelah nama ilmiah, nama penulis, dan nama varietas. Contohnya, untuk kucing domestik, ada populasi Felis catus domesticus albino japanicus. Jadi, nama ilmiah lengkapnya adalah Felis catus domesticus albino japanicus Linnaeus, 1758.

8.

Bagaimanakah Tata Cara Penulisan Nama Ilmiah?